Terapi Amandel dengan Ramuan Herbal

     Amandel, sebenarnya selalu ada pada setiap tubuh manusia, yang berfungsi sebagai sistem proteksi tubuh. Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan dibelakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Amandel memiliki kelenjar yang berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh. Juga terdapat sel-sel darah putih yang termasuk sistem kekebalan tubuh dan berfungsi meredam serangan penyakit. Amandel juga membantu mematikan virus dan bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya radang dan tubuh menjadi demam. Infeksi juga dapat terjadi di bagian tenggorokan dan sekitarnya.

    Amandel ini bila terkena peradangan, akan timbul kelainan berupa penyakit yang disebut tonsilitis, ini merupakan salah satu gangguan THT ( Telinga-Hidung-Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.

    Masing-masing orang mempunyai 3 tonsil, yakni pertama, tonsil platina atau juga disebut amandel yang terletak di sisi kanan dan kiri lengkungan antara anak lidah dan dasar mulut. Kedua, tonsil yang terletak di belakang hidung, biasa disebut dengan Tonsila Phagiuseal atau adenoid yang pada anak-anak biasanya bisa membesar. Sedangkan pada yang dewasa, lazimnya amandel mengecil sehingga bisa menghilang. Ketiga, adalah tonsil yang ada di dasar  lidah yang biasa disebut Tonsila Lingualis.

     Faktor pemicu peradangan di tempat tonsil adalah masuknya kuman golongan Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus viridans dan Streptococcus pyogenes kedalam mulut, mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin disaat cuaca panas dan perubahan suhu udara yaang mecolok (pada saat daya tahan tubuh menurun). Adapun faktor lainnya adalah; debu, asap rokok, makanan berminyak, kelelahan, cuaca buruk dan buah-buahan. Karena terus menerus mengalami kontak dengan faktor tersebut, akibatnya tonsil mengalami radang berulang. Dengan berulangnya radang tonsil ini, akan mengakibatkan tonsil menjadi membesar dan mengalami pembengkakan, bahkan sampai menghalangi jalan nafas.

Secara klinis, peradangan ini ada yang akut, ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi) dan tidak jarang disertai demam. Sedangkan yang sudah menahun, biasanya tidak nyeri menelan, tapi jika ukurannya cukup besar (hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia).

    Gejala yang paling sering dirasakan oleh penderita tonsilitis kronis adalah rasa terhalang tenggorokan, mulut yang terasa kering dan nafas yang bau, merah atau bengkak amandel, putih atau kuning patch pada amandel, tender, kaku atau leher bengkak, sakit tenggorokan, sulit menelan makanan, batuk, sakit kepala, sakit mata, tubuh sakit, otalgia, demam, panas dingin dan hidung mampet, tetapi jika dilihat kedalam tenggorokan, akan terlihat tonsil atau amandel yang membesar dan berbenjol-benjol.

     Pembesaran tonsil pada penderita tonsilitis kronis pada anak-anak dapat menyebabkan sumbatan pada jalan nafas sehingga anak-anak akan mengorok pada waktu tidur sampai bisa saja terjadi sleep apnea. Pada kasus ini adanya pembesaran tonsil disertai dengan gejala yang berulang dan memberat mengindikasikan dilakukannya tonsilektomi.

    Penyebab sebagian besar tonsilitis adalah pilek virus (adenovirus, rhonivirus, influenza, coronavirus, RSV), juga dapat disebabkan oleh virus Epstein-Barr, herpes simpleks virus, cytomegalovirus, atau HIV. Yang paling umum menyebabkan kedua adalah bakteri. Para bakteri penyebab yang paling lazim adalah Group A-hemolotik streptokokus (GABHS), yang menyebabkan radang tenggorokan. Bakteri lainnya, termasuk; Straphylococcus aureus, streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamyda pneumoniae, pertusis, Fusobacterium, difteri, sifilis, dan gonorrhea.

beberapa upaya yang dapat kita lakukan sendiri di rumah untuk pencegahan, perawatan dan pengobatannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ;

  1. jangan minum es, sirup, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
  2. usahakan untuk minum banyak air atu cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
  3. berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
  4. menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
  5. berikan terapi antibiotik ( atas petunjukn dokter )  apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
  6. istirahat yang cukup
 Terapi Amandel Dengan Ramuan Herbal    

Dan sebagai terapi sementara, bisa menggunakan ramuan herbal sebagai berikut:
  1. Siapkan bubuk sambilito sebanyak 3-4,5 gram diseduh dengan 200 cc air panas, kemudian tambahkan 1 sendok makan madu, lalu dminum hangat-hangat. Atau 30 gram sambilito segar/15 gram yang kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, kemudian disaring airnya, tambahkan 200 cc jus buah nanas, lalu aduk hingga merata. Dan minum tiga kakli sehari sebanyak 200 cc. (untuk tonsilitis akut)
  2. Siapkan 2 buah mengkudu matang + 20 gram kunyit, cuci bersih dan haluskan. setelah itu disaring dan ambil airnya, kemudian tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis, dan 1 sendok makan madu. Aduk hingga merata kemudian minum. Lakukan 2-3 kali sehari ( untuk tonsilitis akut)
  3. 30 gram benalu jeruk nipis atau benalu teh + 30 gram temu putih + 10 gram sambilito kering + 20 gram kunyit, kemudian direbus dengan 800 cc air biarkan mendidih hingga tersisa 400 cc, lalu disaring, minum airnya untu dua kali sehari atau sebanyak 200 cc setiap minum (untuk tonsilitis kronis dengan pembesaran tonsil yang agak besar)
  4. 10 lembar daun cocor bebek kemudian dihaluskan atau di jus, gunakan airnya untuk berkumur di tenggorokan, lakukan 2-3 kali sehari
  5. 30-60 gram akar kembang pukul empat di jus, airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan lalu ditelan. lakukan 2 kali sehari.


Related Posts