5 Jenis Luka Bakar dan Tindakan Pertolongan Pertama

Biasanya, kita berfikir bahwa luka bakar pada kulit hanya disebabkan panas saja. Namun, luka bakar yang terjadi pada jaringan dan kulit, bukan hanya disebabkan panas saja,  tetapi juga karena zat-zat kimia, arus listrik, radiasi sinar-X, reaktor nuklir, atau bom atom. Dalam luka bakar yang parah, nyawa pasien bisa saja terancam karena shock, kehilangan banyak cairan, dan gangguan dalam keseimbangan zat-zat kimia.

5 Jenis Luka Bakar  dan Tindakan Pertolongan Pertama

Pada kesempatan kali ini kami akan mengulas pertolongan pertama terhadap luka bakar, yang penyebabnya juga tentunya beragam. Berikut ini:

1. Luka bakar biasa (Disebabkan Panas)

Parah atau tidaknya luka bakar dan bagaimana cara pengobatannya, ini sangat bergantung pada seberapa dalamnya luka tersebut. Kesejahteraan korban juga tergantung pada berapa luas permukaan kulit yang terluka itu.  Luka bakar ini ada tiga tingkat:

Pertama

       Pada tingkat ini, hanya kulit lapisan luar saja yang rusak. Kulit akan terasa nyeri atau pedih, berwarna merah, dan mungkin sampai membengkak tetapi tidak luka. Contoh luka untuk tingkat pertama ini adalah luka akibat terbakar panas matahari, uap panas, atau air panas. Apabila sudah sembuh, luka tetrsebut tidak meninggalkan bekas. Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi luka bakar tingkat pertama ini adalah:

  1. Menghilangkan rasa sakit yaitu dengan cara mengoleskan salep yang tidak berlemak dan mengandung obat bius pada area kulit yang luka. 
  2. Daerah kulit yang terbakar juga dapat diolesi dengan semacam pasta, yaitu dengan mengaduk soda bakar dalam air.
  3. Rasa sakit ini juga dapat dikurangi dengan merendam bagian kulit terbakar kedalam air.

Kedua

     Pada luka bakar tingkat kedua ini, bukan hanya lapisan kulit yang rusak, tetapi juga lapisan-lapisan kulit dibawahnya. Cairan dapat menerobos bagian yang cedera, sehingga menimbulkan lepuhan-lepuhan yang mudah pecah. Karena lapisan luar kulit sudah pecah, maka infeksi mungkin akan berkembang. Contoh luka bakar tingkat kedua adalah luka bakar karena panas matahari. Karena tidak seluruhnya kulit rusak pada tingkat kedua, maka luka ini masih terbilang cukup mudah untuk disembuhkan tanpa meninggalkan bekas yang menyolok. Berikut tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi luka bakar tingkat kedua:
  1. Apabila banyak  bagian tubuh yang terbakar, pasien harus segera diopname. Karena luka bakar yang hebat dapat menimbulkan komplikasi seperti shock atau infeksi.
  2. Sebelum pasien dibawa kerumah sakit, pengobatan yang menitikberatkan pencegahan shock, mengatasi infeksi, dan merawat luka dengan baik harus segera dilakukan.
  3. Untuk mengurangi bahaya shock, pasien harus dibaringkan setengah bersandar dengan kaki diangkat sedikit. Jaga tubuh pasien agar tetap hangat, tetapi jangan sampai kepanasan.
  4. Untuk menjaga kemungkinan  terjadi pembengkakan, cincin, kalung, gelang, atau benda-benda serupa harus dilepaskan dari tubuh pasien meskipun terletak pada bagian tubuh yang tidak terbakar.
  5. Pasien harus diberi minum secukupnya setiap 15/20 menit sekali. Hal ini untuk mengganti cairan tubuh yang sudah hilang dari daerah yang terbakar dan meringankan beban ginjal dakam menangani garam saline. Satu sendok teh dapat dicampur dengan satu liter air, dapat diberikan sebagai minuman. Hal ini sangat penting dilakukan agar korban tidak muntah, terlebih jika ambulans tidak juga datang.
  6. Rasa sakit dapat dihilangkan dengan mencelupkan bagian yang terbakar kedalam air dingin. Apabila mungkin, masukkan es batu kedalam air tersebut agar tetap dingin. Kalau tidak mungkin, cukup dengan memerasnya, lalu letakkan diatas luka bakar. Dan tentunya kompres tersebut harus diganti-ganti.
  7. Jangan gunakan salep atau minyak untuk mengobati luka bakar
  8. Pakaian harus dibuka pada bagian yang terbakar. Apabila luka itu parah atau sisa-sisa kain masih melekat pada luka, balutlah luka tersebut tanpa membuang sisa-sisa kain sampai pasien tibia di rumah sakit. Apabila bagian yang terbakar itu kecil, Bersihkan luka tersebut dengan air hangat dan sabun. Jagalah, jangan sampai luka itu tercemar. Gunakan pembalut yang steril atau kain tipis  yang bersih dan baru disetrika.
  9. Disamping menjaga kebersihan luka, penggunaan obat antibiotik juga penting dilakukan untuk mencegah infeksi. Namun, semuanya harus dibawah pengawasan dokter.
Ketiga

     Luka bakar tingkat ketiga ini mencakup kerusakan kulit seluruhnya yang ada didaerah terbakar. Yang lebih parah, jaringan-jaringan yang lebih dalam, seperti otot, juga turut terbakar. Dalam kondisi ini, kulit sudah benar-benar rusak, sehingga pasien dianjurkan untuk melakukan pencangkokan kulit. Apabila tidak, jaringan-jaringan yang dekat dengan luka akan menegang saat proses penyembuhan berlangsung, sehingga timbul bekas luka yang mengerikan. Cara mengani kasus luka bakar tingkat ketiga ini, sama saja dengan acara menangani yang tingkat dua, yaitu:
  1. Hindarkan terjadinya shock dengan menidurkan pasien dalam posisi setengah bersandar dan kaki sedikit di angkat meskipun sedang dalam perjalanan ke rumah sakit
  2. Tidak banyak yang dapat dilakukan terhadap bagian yang terbakar kecuali membersihkan dan membalutnya dengan kain bersih
  3. Untuk menghilangkan rasa sakit, berikan aspirin, namun harus dicatat jumlahnya dan waktu pemberiannya, Catatan itu ditempelkan pada baju pasien atau selimutnya sebagai bahahn informasi bagi dokter.

2. Luka Bakar yang Mencakup Paru-Paru atau Pipa Udara

      Banyak kasus luka bakar parah yang disebabkan oleh ledakan atau tiupan udara panas, sehingga merusak paru-paru dan pipa udara. Gejala-gejala yang timbul baru akan muncul setelah beberapa hari, diantaranya:
  1. Bulu rongga hidung terbakar
  2. Batuk yang terus menerus
  3. Suara menjadi parau
  4. Ludah bercampur darah, atau
  5. mengeluarkan serbuk arang
  6. Paru-paru dan pipa udara mungkin akan membengkak, sehingga dapat mengancam nyawa pasien
Dan untuk tindakan penolongannya sebagai berikut:
  1. Untuk kasus paru-paru dan pipa udara yang membengkak, dokter harus membedahnya
  2. Pasien yang menderita kerusakan paru-paru harus diperhatikan selama beberapa hari di rumah sakit, meskipun ia tidak merasakan apa-apa.

3. Luka Bakar Karena Zat-Zat Kimia

     Untuk mengatasi luka bakar yang disebabkan zat-zat kimia, sangat masuk akal jika digunakan zat kimia sebagai penawarnya. Namun, dalam berbagai pengalaman, air biasa juga digunakan untuk mengatasi segala jenis luka karena zat kimia, yaitu dengan cara dibasuhkan. Oleh karena itu, pabrik zat-zat kimia telah menyediakan air mandi di tempat-tempat strategis, sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan oleh karyawannya. Berikut tahapan tindakan yang harus dilakukan untuk menangani luka bakar karena zat-zat kimia:
  1. Bagian tubuh yang luka segera diguyur dengan air mengalir. Tidak perlu menunggu sampai pakaian terbuka. Setelah itu, pakaian yang menutupi bagian terbakar baru dibuka.
  2. Rawatlah jaringan-jaringan yang terbakar tersebut dengan obat penawar apabila diketahui jenis zat kimianya. Apabila luka bakar itu disebabkan asam, obati dengan larutan soda biasa (dua sendok teh dalam satu liter air). Apabila luka bakar itu disebabkan oleh zat alkali, obati dengan larutan cuka dengan air (perbandingan 1:1). Luka bakar yang disebabkan oleh asam karbol (fenol) juga dapat diguyur dengan alkohol biasa (alkohol boleh digosokkan). Lalu, cucilah luka tersebut dengan air biasa.
  3. Apabila mata terkena bakar oleh zat kimia, bukalah kedua kelopak mata, sementara air disemprotkan dengan pelan-pelan untuk mencuci mata itu. Setelah bersih, oleskan salep mata dibawah kelopak mata.
  4. Perawatan berikutnya untuk luka bakar karena zat kimia sama saja dengan merawat luka bakar karena panas biasa.

4. Luka Bakar karena Arus Listrik

     Akibat arus listrik, jaringan-jaringan yang rusak terbakar lebih besar daripada yang tampak dari luar. Bahaya yang mengancam nyawa adalah jika kerusakan tersebut terjadi pada jantung dan alat pernafasan. Jantung dapat terganguu karena aliran listrik mengenai dada, sedangkan gangguan  pernafasan disebabkan oleh aliran listrik yang menembus pusat saraf pernafasan di otak atau di sepanjang tulang punggung. Tindakan yang harus dilakukan untuk menangani kasus ini adalah:
  1. Apabila pasien masih kontak dengan arus listrik, segera putuskan hubungan tersebut. Dalam hal ini, lakukan dengan hati-hati agar si penolong tidak ikut terkena sengatan arus listrik juga dan malah jadi korban.
  2. Gerakan jantung dan paru-paru harus diperhatikan. Apabila pasien tidak bernafas atau jantung tidak berdetak, ia harus disadarkan segera.
  3. Kulit yang hanya terbakar sedikit karena arus listrik, dapat diobati seperti pada luka bakar biasa (karena terkena panas)
  4. Apabila lukanya besar, harus segera dilakukan pencangkokan kulit.

5. Luka Bakar karena Penyinaran

     Luka seperti ini biasanya disebabkan karena terkena sinar-X terlalu banyak atau terkena zat-zat radio aktif yang digunakan dalam reaktor nuklir, mesin pemecah atom, alat pemercepat, dan bom atom. Kemungkinan, proses  kerusakan diperlambat, sehingga gejalanya akan tampak sudah beberapa hari atau minggu. Tingkatan kerusakan ini tergantung pada banyaknya sinar yang diserap, kecepatan penyerapan, dan keadaan bagian tubuh yang terkena sinar. Tindakan yang harus dilakukannya adalah sebagai berikut:
  1. Pertolongan pertama untuk luka bakar pada jenis ini, sama seperti pertolongan pada luka bakar karena panas. Sebagai tmbahan lagi, perhatikan akibat dari penyinaran tersebut.
  2. Transfusi darah perlu dilakukan untuk mencegah pasien mengalami kekurangan darah.
  3. Apabila seseorang terlalu banyak mendapat penyinaran, tubuh akan semakin lemah terhadap serangan infeksi. Jadi, gunakanlah antibiotik atau pencegah infeksi lainnya.

Demikianlah 5 jenis luka bakar dan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan. Meskipun kita bukan bagian dari tim medis, ada baiknya juga mengetahui cara memberikan pertolongan terhadap orang yang terkena luka bakar.
Semoga Bermanfaat.